Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
Wahid bin Abdissalam Baali
Ar-Raghib mengemukakan bahwa sihir itu dipergunakan
untuk beberapa pengertian, diantaranya:
[1]. Sesuatu Yang Lembut Dan Halus.
Dari kata itu, muncul kalimat: 'Sahartush shabiyya'
yang berarti aku telah mengelabui dan mengecoh anak kecil itu. Dan setiap orang
yang tertarik pada sesuatu, berarti dia telah tersihir olehnya. Dari kata itu
pula, para penyair mengungkapkan: Penyihiran terhadap mata, karena tertariknya
jiwa. Dari kata itu pula, muncul ungkapan para dokter: Tabi'at (karakter) yang
menyihir. Dan juga firman Allah Ta'ala:
"Artinya : Bahkan kami adalah kaum yang tersihir." [Al-Hijr : 15]
"Artinya : Bahkan kami adalah kaum yang tersihir." [Al-Hijr : 15]
Maksudnya, kami dipalingkan dari ilmu pengetahuan. Dan
hadits berikut ini juga memuat kata tersebut:
"Sesungguhnya diantara al-bayan [1] itu adalah
sihir" [2]
[2]. Sihir yang terjadi melalui tipuan dan ilusi yang
tidak mempunyai hakikat sama sekali, seperti apa yang dilakukan para pesulap
yang memalingkan pandangan dari apa yang sedang dilakukannya dengan kecepatan
tangan.
[3]. Sihir yang berlangsung dengan bantuan syaitan
dengan cara melakukan pendekatan kepada mereka. Hal itu telah diisyaratkan oleh
firman Allah Ta'ala:
"Artinya : Hanya saja syitan-syaitan itu sajalah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia."
[Al-Baqarah : 102]
[4]. Sihir yang berlangsung melalui pembicaraan dengan
bintang-bintang dan permintaan akan turunnya spiritualitasnya, seperti yang
mereka akui.[3]
TAHQIQ DAN PENJELASAN TENTANG
BEBERAPA MACAM SIHIR
Dari kajian pembagian sihir yang dilakukan oleh
ar-Razi, ar-Raghib dan ulama lainnya,kita dapatkan bahwa mereka telah memasukan
beberapa hal kedalam kategori sihir, yang sebenarnya bukan termasuk sihir. Yang
menjadi sebab dalam hal ini adalah bahwa mereka bersandar pada pengertian
etimologis (menurut tinjauan bahasa) dari makna sihir, yaitu sesuatu yang halus
dan mempuyai sebab yang tidak terlihat.
Bertolak dari hal tersebut, mereka memasukan kedalam
sihir ini berbagai penemuan yang menakjubkan dan yang dihasilkan dari kecepatan
tangan, serta usaha penggunjingan diantara umat manusia serta berbagai hal lain
yang sebabnya tidak terlihat dan pintu masuknya sangat samar.
Semuanya itu tidak kita perlukan dalam pembahasan ini,
tetapi fokus pembahasan ini ditujukan seputar sihir yang sebenarnya, yang dalam
prakteknya seorang tukang sihir bersandar pada jin dan syaitan.
Ada hakikat lain yang harus dijelaskan, yaitu masalah yang telah disebutkan ar-razi juga ar-Raghib, yaitu yang disebut dengan spiritualitas bintang-bintang. Yang benar dan yang menjadi keyakinan kita bahwa bintang-bintang itu adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dikendalikan dengan perintah-Nya dan ia tidak mempunyai spiritualitas serta tidak mempunyai pengaruh sama sekali untuk selamanya.
Ada hakikat lain yang harus dijelaskan, yaitu masalah yang telah disebutkan ar-razi juga ar-Raghib, yaitu yang disebut dengan spiritualitas bintang-bintang. Yang benar dan yang menjadi keyakinan kita bahwa bintang-bintang itu adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang dikendalikan dengan perintah-Nya dan ia tidak mempunyai spiritualitas serta tidak mempunyai pengaruh sama sekali untuk selamanya.
Jika ada orang yang menyatakan bahwa kami pernah
menyaksikan beberapa tukang sihir berbicara dengan menyebut nama-nama yang mereka
akui sebagai nama-nama bintang atau yang menjadi symbol-simbolnya seraya
memanggilnya, dan setelah itu sihir mereka akan berlangsung dan terlihat nyata
dihadapan para penonton.
Menjawab pertanyaan tersebut, dapat dikatakan bahwa
jika hal itu memang benar-benar terjadi, maka sebenarnya hal itu bukanlah
karena pengaruh bintang, tetapi karena pengaruh syaitan untuk menyesatkan para
tukang sihir dan menjarumuskan mereka kedalam fitnah. Sebagaimana yang
diriwayatkan bahwa ketika orang-orang kafir berbicara kepada berhala-berhala
yang terbuat dari batu dan sama sekali tuli, maka pada saat itu syaitan yang
menjawab mereka dengan suara yang terdengar dari dalam berhala, sehingga
orang-orang kafir itu mengira bahwa berhala-berhala itu adalah tuhan, padahal
yang sebenarnya tidak demikian. Dan cara yang menyesatkan itu cukup banyak dan
cabang-cabang. Oleh karena itu, mudah-mudahan Allah melindungi kami dan kalian
semua dari kejahatan syaitan, jin dan manusia.
[Disalin dari kitab Ash-Shaarimul Battaar Fit Tashaddi
Lis Saharatil Asyraar edisi Indonesia Sihir & Guna-Guna Serta Tata Cara
Mengobatinya Menurut Al-Qur'an Dan Sunnah, Penulis Wahid bin Abdissalam Baali,
Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i]
_________
Foote Note.
Foote Note.
[1]. Al-bayan : Kefasihan dan kemampuan yang tinggi
dalam berbicara.
[2]. HR. AL-Bukhari (5/1976, 2176),at-Tirmidzi
(4/376), Abu Dawud
(4/303), Ibnu Abi Syaibah dalam mushannafnya (7/479),
Ahmad (1/327,397) dan Abu Ya' la dalam musnadnya (4/220,454,10/12,13).
Dan lafazh ini milik al-Bukhari.
[3]. Dinukil dari kitab Fat-hul Baari (X/222).