SELAMAT DATANG DI BLOG Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Lasem

Kamis, 08 Mei 2014

Salah Memilih


Cerpen cinta 

Ku pandangi nisan itu.Sebuah nama yang indah tertera disana.Betapa menyesalnya aku meratapi nisan itu.Gundukan tanah yang masih memerah.Rintik gerimis menemaniku di sana.Andai kejadian itu tak pernah ada.Andai aku nggak sebodoh itu.Mungkin ia masih bersamaku sampai saat ini
"Galuh Ajeng Mariana"lirihku membaca sebuah nama pada nisan di depanku.Hanya sesal dan sesal yang ku rasa.Ingin rasanya aku kembali ke masa itu.Masa yang penuh canda dan tawa,kini hanya angan semata.
-
"Edo,ini pr kamu sudah selesai"ucap seorang wanita di depanku sembari menyodorkan sebuah buku.
"makasih sayang,kamu memang kekasihku yang paling baik"pujiku pada wanita itu.
Ia pun tersenyum,manis sekali.Ya,hanya saja penampilannya agak jadul.Kaca mata yang besar,rambut yang selalu ia kuncir dan dandanan ala jaman dulu menjadi ciri khasnya.Tapi itu tak membuatku merasa risih dengannya.
"emm...ke kantin yuk.Aku belum makan nih"ajakku
"baiklah"ucapnya menerima ajakanku.
Oh ya,kami sekolah di salah satu SMA dikota Bandung.Aku IPS dan ia bahasa.
"kamu mau pesan sesuatu"tawarku
"es jeruk aja Do"balasnya
"baiklah,tunggu disini ya"ucapku dan menuju salah satu penjual dikantin.
Aku kembali dengan membawa 2 gelas es jeruk dan sepiring bakso di nampan
"nih"ucapku menyodorkan es jeruk miliknya
"makasih"balasnya dan tersenyum ke arahku.
-
"Ajeng,aku pulang duluan nggak apa-apa kan"tanyaku
"iya,kamu hati-hati ya.Lagipula aku juga ada eskul kok"balasnya
"yasudah,bye"balasku seraya melambaikan tangan ke arahnya.
Ku ambil motorku dan bergegas pergi.Ku lihat seseorang tak jauh dari pandanganku.Ia kelihatan menunggu seseorang.
"Rena,ngapain"sapaku seraya menghampirinya.
"ee..aku nungguin Tiwi,tapi nggak muncul-muncul.Katanya mau pulang bareng"balas Rena,gadis yang ku kagumi sewaktu SMP.Ia cantik,manis tak beda jauh dengan Ajeng.Hanya saja penampilannya lebih modis.
"mau pulang bareng aku"tawarku
"ee..gimana ya"ucapnya berfikir
"Nanti kelamaan nunggu.Ayo.Rumah kita kan searah"ajakku
Akhirnya ia mau pulang denganku.Ku tancap gas dan meluncur dengan Rena.
"makasih Do"ucap Rena setelah turun dari motorku
"eits,tunggu Ren"cegahku.Ia pun berbalik menghampiriku
"iya Do"balasnya
"emm..boleh minta nomor hpnya"tanyaku
"boleh kok"ucapnya dan mulai membacakan nomor hpnya
"makasih"ucapku
Ia pun tersenyum dan mulai hilang dari pandanganku.
Ku rasa aku kembali mengagumi gadis itu.Ya,Rena Tyana Putri.Entah mengapa aku selalu teringat tentangnya.Masa SMP kita dulu.
Drtt....
"Edo,kamu bisa ajari aku akutansi.Ada yang tidak aku mengerti"bunyi pesan singkat dari Rena.
"Tentu.Aku akan kesana.Tunggu ya"balasku dan bergegas ke rumahnya.
Drttt...Handphoneku bergetar lagi
"Edo,bisa buatin aku puisi nggak"bunyi pesan singkat dari Ajeng.
Aduh,gimana ya.Aku tak ingin kehilangan kesempatan dekat dengan Rena.Tapi,aku juga ingin membantu Ajeng.

"maaf Jeng,aku ada acara dengan keluargaku"balasku
"oh,yasudah.makasih"balasnya
"maaf ya sayang"
"iya aku ngerti kok :-)"
Aku pun segera meluncur ke rumah Rena.
"Makasih Do,udah mau ngajarin aku"ucapnya
"Sama-sama"balasku
"Oh ya,gimana hubungan kamu sama Rangga"tanyaku iseng.
Ia hanya tertawa kecil.
"itu kan masa SMP aku Do,ngapain diingetin lagi"balasnya
"maksud kamu"tanyaku penasaran.
"aku sama Rangga udah putus waktu hari kelulusan"ucapnya mantap
"lantas sekarang sama siapa"tanyaku ingin tau
"aku masih sendiri kok"balas Rena
"kesempatan,eh"batinku
"Em...besok kan minggu, jalan-jalan yuk"ajakku
"Kemana"tanyanya
"kemana aja terserah deh"balasku
"em..boleh deh"ucapnya menerima tawaranku.
"ok,besok aku jemput ya.Bye"ucapku berpamitan pulang.
Ku lihat layar ponselku.5 pesan belum aku buka.
Ya ampun,Ajeng.Segera aku lihat isi pesannya
19.45
"Edo,besok ke danau yuk"
20.30
"Do,kok nggak dibalas"
21.15
"Edo,kenapa nggak dibalas.Kamu marah"
21.42
"Edo,kamu sudah tidur ya"
22.13
"maaf sudah ganggu,met tidur :-)"
Aduh,kasihan Ajeng.Apa ia sudah tidur.Ku kirim satu pesan padanya
"maaf Jeng.Tadi hpku ketinggalan.Jadi aku nggak balas pesan kamu"SEND.
Oh Tuhan.Aku merasa bersalah pada Ajeng.Maafkan aku Ajeng,aku berniat menduakanmu.Aku nggak bisa musnahkan bayangan Rena selama ini.Maafkan aku,aku salah.Semoga kau tidak pernah tau hal ini.
Ia mungkin sudah tidur.Pesanku pun tak ia balas.
"Makasih Do,udah ngajak jalan-jalan"ucap Rena
"iya,ee..aku boleh bicara sesuatu"ucapku ragu
"iya"balasnya
"ee...mungkin ini terlalu cepat.Tapi harus aku akui,aku mengagumimu sejak SMP Ren,dan sekarang rasa kagumku berubah menjadi.."ku hentikan perkataanku.Apa ia tau kalau aku sudah dengan Ajeng?
"apa Do"tanyanya
"emm..aku cinta kamu"ucapku spontan.
Ia terdiam dan mengalihkan pandangannya pada ombak-ombak dilautan.Ku tunggu jawaban darinya.Ada rasa bersalah pada Ajeng.Maaf Ajeng.Sekali lagi maaf
"Rena,apa kamu mau terima cintaku"ucapku sembari memegangi tangannya.Ia agak terkejut dan berfikir sejenak.
"aku tidak yakin Do,kamu bisa setia atau tidak"ucapannya membuatku terkejut.Ajeng,apa ia bicara tentang Ajeng?
"a..aku pasti bisa setia Ren"balasku
"kamu mungkin nggak tau,aku paling benci ada orang yang tega mendua.Makanya sampai saat ini aku masih saja sendiri.Karena yang mendekatiku,itu ternyata sudah ada yang lain"ucapnya
Ya Tuhan,kenapa aku jadi merasa bersalah juga pada Rena.
"Re..Rena,kamu kenal aku mulai dari kita SMP dulu.Apa kamu tidak percaya denganku.Aku janji akan selalu setia sama kamu"ucapku
Ia pun menatapku agak lama.Tatapannya bisa membuat siapapun luluh padanya.
"baiklah Do.Aku pegang janjimu itu"ucapnya dan tersenyum ke arahku.
Hari ini tepat 2 bulan jadianku dengan Rena.Ku rasa Ajeng tidak mengetahuinya.Aku berhati-hati membagi waktuku antara Rena dan Ajeng.
"Edo..."sapa Ajeng memasuki kelasku
"Iya sayang"balasku
"Nanti belajar bareng yuk"ajaknya
Ketika iti juga Rena menghapiriku
"Edo,mau ke kantin"tawarnya.Ia pun tersenyum ke arah Ajeng.
Aduh!Bagaimana ini.Ku lihat Ajeng.Tatapannya menjadi sendu.Entah apa yang ia pikirkan.
"aku nggak lapar Ren.Kamu sendirian nggak apa-apa"ucapku
"oh,yasudah.Aku pergi dulu ya" balas Rena dan berlalu.Ajeng masih terpaku pada tempatnya.
"kenapa Jeng"tanyaku
"oh,nggak.Aku ke kelas dulu ya"ucapnya dan berlarian menuju kelasnya.
Iseng ku buka akun facebookku.Ku lihat siapa yang ulang tahun hari ini.
Ya Tuhan.Ajeng ulang tahun hari ini dan aku lupa akan hal itu.Uh,ia pasti kecewa padaku.Ku lihat-lihat lagi.Rena juga ulang tahun hari ini.Dua orang yang ku sayang berulang tahun di hari yang sama.Damn!bagaimana ini.
"Ren,nanti malam dinner yuk.Jam 7 aku jemput ya"bunyi pesan singkatku
"Ajeng,nanti ke taman seperti biasa ya jam setengah 8.Aku tunggu lo"pesanku pada Ajeng.
Aku bergegas mencari hadiah untuk mereka berdua.
Boneka untuk Rena,dan cincin untuk Ajeng.Ku harap mereka menyukainya.
"Makasih Do"ucap Rena seraya meraih boneka itu.
Kami pun menghabiskan malam ini dengan makan malam bersama.Aku teringat Ajeng.Bagaimana dia.Tak mungkin aku pergi saja.Rena pasti curiga.
"Ajeng,maaf aku nggak bisa datang.Kamu pulang saja ya"SEND.
Pasti ia sudah berada disana.Ku lirih jam tanganku.20.10.Ia pasti sudah lama disana.Tak ada balasan dari Ajeng Mungkin ia marah.
"Udah malam Do.Lagipula udah gerimis.Pulang yuk"ajak Rena.Memang langit tengah menitikkan air matanya.
Ku lihat segerombolan orang melihat sesuatu diseberang sana.Entah kenapa.
"pak,ada apa ya"tanya Rena pada orang yang lewat
"Itu neng.Ada yang tertabrak tadi"balas orang itu.
Aku pun tak peduli.Segera ku ajak Rena pulang karena mungkin sebentar lagi hujan deras.
"Edo,aku ingin bicara sesuatu"ucap Rena saat memasuki rumahku
"Apa Ren"tanyaku
Ku persilahkan ia duduk disebelahku.
"Aku nggak bisa lagi seperti ini"ucapnya dan mengembalikan boneka yang ku beri tadi malam.
"maksud kamu"tanyaku keheranan.
"Maaf Do,aku nggak bisa mencintai kamu"ucapnya
Sontak aku terkejut.Marah,kecewa,dan sakit ku rasakan.Aku terdiam cukup lama.
"Maafkan aku,aku nggak bisa mencintai kamu sepenuhnya.Selama ini aku menyimpan rasa dengan Ramon"pernyataannya membuatku sesak.Bagaimana mungkin ia berlaku seperti itu.
"ku harap kamu bisa mengerti"ucapnya dan bangkit dari duduknya.Ia pun menuju ke depan.Aku mengikutinya.Aku hanya bisa diam dan diam.Ajeng,setelah aku berlaku seperti itu pada Ajeng hanya untukmu Rena,ini balasanmu,jeritku dalam hati.
Kulihat ia menaiki sebuah mobil.Itu pasti mobil Ramon.Pria terkeren di sekolah kami.Sial kau Rena!Kau yang memintaku setia.Tapi kau sendiri begini.Apa ini yang disebut karma.
Ajeng!
Aku bergegas ke rumahnya untuk meminta maaf.Ku lajukan motorku dengan cepat.
"ini yang polisi temukan nak"ucap ibu Ajeng menyodorkan sebuah diary.Itu diary Ajeng.Ku buka perlahan diary itu.Fotoku dan Ajeng terpampang dihalaman pertama.Ku buka lembar demi lembar dan membaca goresan pena Ajeng.
12 Oktober,
Aku seneng banget.Memiliki Edo di dunia ini.Ku harap kita akan bersama selamanya.Ia beda dari yang lain.Ia menerimaku apa adanya.Meski penampilanku bisa dikatakan culun.Aku sangat salut padanya.Aku berharap kita bisa bersama sampai maut yang kan memisahkan kita nanti.Edo,you are my love.
14 oktober,
Aku senang masih bersama Edo sampai saat ini.Tapi,entah mengapa aku cemburu saat ia dekat dengan Rena.Aku melihatnya sendiri,saat ku dapat kabar bahwa eskul yang ku ikuti diliburkan.Ku coba hampiri Edo,yang mungkin masih berada diparkiran.Tak jauh dari aku berdiri,ku lihat Rena naik ke motor Edo.Ku tepis pikiranku tentang mereka berdua.Mungkin memang tidak sengaja bertemu.Rumah mereka kan searah.Aku pulang dengan langkah gontai.Tapi,aku nggak boleh menuduh yang bukan-bukan pada Edo dan Rena.
Mereka kan hanya teman.
15 oktober,
Aku sebenarnya ingin ke rumah Edo.Dengan alasan ingin dibuatkan puisi,aku tunggu ia di depan toko seberang rumahnya.Ku hubungi dia,tapi ia bilang ada acara keluarga.Yasudah,aku bergegas ingin pulang.Tapi,ku lihat Edo keluar rumah dengan motornya.Ku kira ia mengerjaiku.Aku coba memanggilnya,namun ia malah pergi.Aku ikuti Edo.Kurasa ia berbohong padaku.Ia bukan ada acara keluarga,melainkan ke rumah Rena.Untuk apa dia ?Tak terasa air mataku jatuh.Ku putuskan kembali ke rumah.Ku kirim pesan padanya.Tapi,ia tak membalas.Mungkin tengah asyik dengan Rena.Ku tunggu balasannya sampai jam 10,masih belum ada balasan.Edo,kamu kenapa seperti ini ?
23 November
Aku tak dapat berbuat apa-apa lagi.Aku sayang Edo,dan tak ingin kehilangannya.Tapi, apa benar yang aku dengar dari temanku.Edo dan Rena telah jadian.Sungguh,aku tak dapat menahan air mata ini.Edo,kenapa kamu tega ?!Aku salah apa ?!Aku akui Rena jauh lebih cantik daripadaku.Tapi apa salahku,kau tega melakukan ini.Ku pendam sakit ini.Aku tak ingin kehilangan Edo,tapi aku juga tak ingin terus-terusan tersiksa seperti ini.
17 Desember,
Aku benar-benar hancur.Aku masih saja setia,sedang Edo tengah mendua dengan Rena.Ku rasa Edo tak tau kalau aku menderita selama ini.Ku coba ke kelasnya dan mengajaknya belajar bareng agar aku dapat menarik perhatiannya lagi.Tapi kenapa Rena juga menghampiri Edo.Edo,kamu nggak tau kan,aku sudah tau hubungan kamu dengan Rena.Aku ingin menangis rasanya.Tapi,aku tak ingin Edo mengetahuinya.Segera ku langkahkan kakiku dan berlari sekuat mungkin dari hadapannya.
19 Desember,
Ku rasa Edo sudah lupa dengan hari ulang tahunku.Tapi,entah mengapa ia mengajakku untuk ke taman malam ini.Ku turuti permintaanya.Aku sampai duluan disini.Ia belum ada.Mungkin aku terlalu bersemangat mengharap kejutan dari Edo.
Lama ku tunggu Edo.Ia tak juga muncul.Ku coba hubungi dia.Sial!handphoneku ketinggalan.Bagaimana cara menghubunginya.Sudah lewat jam 8,aku masih menunggunya.
1 jam aku masih menunggu hingga hujan hampir turun.Ku putuskan untuk pulang.
Tapi,apa yang ku lihat.Edo dan Rena tengah berduaan di sebuah cafe.Air mataku kembali menetes.Jadi,ini kejutan dari Edo?Membiarkanku menunggunya hanya untuk ini.Ku tuliskan goresan ini dengan air mata berderai.Mungkin ia tak sadar akan keberadaanku disini.Tepat diseberang cafe itu.Aku tak sanggup melihat mereka.Sungguh tak sanggup.
Ajeng!!!!pekikku dalam hati
Tak dapat ku tahan air mataku.Aku merasa sangat berdosa padanya hanya karena seorang Rena.Ajeng maafkan aku.
"sudahlah nak,semua sudah terjadi"ucap ibu Ajeng sembari menguatkan aku.
"ini salahku bu,ini salahku"isakku.
"Ini sudah takdir.Ajeng mungkin juga kurang hati-hati sehingga ia tertabrak"ucap ibu Ajeng membelaku
"tidak bu.Ajeng tidak salah.Kalau saja aku tau waktu itu Ajeng yang tertabrak,pasti aku langsung menolongnya.Bukan malah meninggalkannya"ucapku
Jadi,yang dimaksud bapak-bapak waktu itu Ajeng.Aku bodoh,kenapa aku tidak melihat dulu.Andai aku tau,kan ku korbankan seluruh jiwa dan ragaku untuk menolongnya.Aku  menyesal.Sungguh menyesal.
Ku pandangi sesosok perempuan terbaring tak berdaya.Seluruh tubuhnya terselimuti kain putih.Ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar disetiap penjuru ruangan.Ku buka kain putih yang menutupi mukanya.
Wajah yang tidak asing bagiku.Begitu pucat,namun senyumnya masih terlihat seperti dulu.
"Ajeng,maafkan aku.Aku bodoh ngelakuin hal ini.Maafkan aku Ajeng.Tolong,buka matamu.Kita bisa kan ulangi dari awal.Ajeng aku mohon jangan pergi.Aku nggak sanggup seperti ini.Aku sayang kamu Ajeng.Ku mohon buka matamu dan lekaslah kembali ke pelukanku...Ajenggg!!!!!!!!"